Headlines News :
Home » , » Awal Cerita Menjadi motivator (Part 1)

Awal Cerita Menjadi motivator (Part 1)

Written By Emi Audiasari on Rabu, 08 Agustus 2012 | 01.19

Pak Mario, apakah Pak Mario melihat diri Anda sendiri pandai?

Tidak. Saya tidak pernah merasa pandai.

Apakah Pak Mario pernah juara kelas?

Tidak. Tapi pernah juara 3 waktu masih SD, tidak jelas pada kelas berapa.

Nilai Anda selalu tinggi?

Tidak. Di kelas 2 SMP III Malang, saya pernah dapat nilai merah, untuk 5 mata pelajaran. Di SMA, saya lulus dengan IPK kalau tidak salah rata-rata 3.56. Tapi itu bukan karena saya pandai, mungkin karena saya disayangi para guru. Habis waktu itu saya agak unyu-unyu. He he ... GeEr.com

Di perguruan tinggi bagaimana?

Saya lulus karena doa orang tua, dan mungkin karena wajah saya yang memelas :) Saya menerima beberapa BEASISWA – untuk lulus SMA di Chicago, kemudian dapat sertifikat untuk satu semester di Sophia University di Tokyo, dapat S1 dari IKIP Malang, dan MBA dari Indiana University di Amerika. Semua sekolah di luar negeri itu saya dapatkan dari mengikuti dan menang kontes untuk BEASISWA bagi siswa asing.

Berarti orang tua Anda kaya?

Lho? Itu semua dari BEASISWA yang saya menangkan dari mengikuti kontes internasional. Keluarga kami sangat bersahaja. Saya anak pertama dari seorang pensiunan Kapten dari Angkatan Darat dari Kodam Brawijaya - Jawa Timur, yang membiayai ke 5 anak-anaknya.

Banyak dari kami mengira Pak Mario anak orang kaya yang tidak pernah merasakan kemiskinan.

Hmm … apakah Anda tidak melihat sisa-sisa kemiskinan di wajah saya?

He he .. iya, masih kelihatan.
Tapi, apakah kemiskinan menyiksa Anda?

Pada saat saya masih kecil, saya tidak mengerti apa itu kemiskinan. Tapi menjelang remaja, saya sudah mulai merasakan batasan-batasan yang menghadang keinginan seorang remaja untuk sarana dan pembiayaan pendidikan atau gaya hidup yang sesuai dengan impian dan harapannya.

Apakah ada penyesalan?

Saya tidak menyesali, karena itu sama dengan menyalahkan orang tua saya atas kelemahan kami. Saya hanya marah, entah kepada siapa. Tapi tenaga kemarahan itu saya gunakan untuk belajar, aktif dalam organisasi sekolah dan kampus, mengembangkan hobbi teknik dan ketertarikan saya dalam seni lukis.

Anda pelukis?

Mungkin tidak sepenuhnya, tapi saya membiayai sekolah saya di SMA di Chicago dan MBA di Indiana University di Amerika dengan melukis, menjadi pelayan di restaurant, memotong rumput dan mengecat rumah di sekitar kampus.

Apakah Anda berbisnis sejak muda?

-----------

Dilanjutkan pada Interview with MT
AWAL CERITA MENJADI MOTIVATOR
PART TWO

-----------

Adik-adik saya yang baik hatinya,

Apakah Anda tertarik untuk saya teruskan dengan bagian keduanya besok? Jika ya, mohon Anda ‘like’ atau sampaikan pesan dan masukan Anda.

Jika ada pertanyaan yang ingin saya sertakan jawabannya dalam lanjutan interview ini, mohon sertakan ya?

Tetaplah menjadi jiwa baik yang dicintai Tuhan.

Terima kasih dan salam super,

Mario Teguh - Loving you all as always

Mario Teguh, 07-08-2012
 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Webs Stats

 
Support : Pendidikan Untuk Negeri Kita | Netter Kingdom | Netter Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Foretime - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website